Pelajaran 1 - Ikhtisar Alkitab
LAMAN UTAMA | PEL. 2
Apakah Anda ingin belajar Alkitab lebih dalam lagi? Alkitab bukan kitab di luar pengertian manusia. Allah memberikan Alkitab untuk membimbing manusia. Anda dapat mengerti Alkitab dan rencana Allah untuk menyelamatkan manusia. Agar Anda dapat belajar Alkitab dan semua hal yang menakjubkan di dalamnya, maka pertama-tama Anda harus melakukan hal-hal berikut ini:
Pertama, Anda harus menyingkirkan segala kesombongan. Ketika seseorang belajar firman dan kehendak Allah bagi manusia, dia harus mengatakan seperti yang dikatakan oleh Yesus, "... bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi" (Lukas 22:42). Anda harus rela mengutamakan kehendak Allah daripada keinginan Anda sendiri. Anda harus bertanya kepada diri Anda sendiri, “Apakah kehendak Allah bagi saya?”
Kedua, Anda harus menyingkirkan segala prasangka mengenai keagamaan. Banyak orang hanya berprasangka terhadap ajaran-ajaran Alkitab. Mereka lebih senang dengan pendapat mereka, agama keluarga, atau agama seseorang yang mereka kagumi sendiri daripada ajaran Alkitab. Yang penting bukan siapa yang benar melainkan apa yang benar. Rasul Paulus memperingatkan orang Kristen di seluruh daerah Galatia agar tidak mendengarkan penginjil yang tidak mengajarkan ajaran Yesus Kristus (Galatia 1:6-9).
Ketiga, Anda tidak boleh membiarkan orang-orang menekan Anda supaya menerima kepercayaan mereka. Anda harus mempelajari kebenaran, karena Anda menginginkan kebenaran. Sebab begitu Anda yakin dengan apa yang Anda pelajari dari firman Allah, maka Anda harus percaya dan melakukannya. Anda harus menerima firman dan melakukannya hanya bila Anda yakin dan bukan karena tekanan. Paulus menuliskan kepada Timotius, “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu” (2 Timotius 2:15). Anda juga dapat belajar supaya layak di hadapan Allah.
Kesatuan Alkitab
Dalam memulai ikhtisar Alkitab ini, Anda akan menemukan bahwa Alkitab adalah suatu kumpulan kitab-kitab. Alkitab terdiri dari 66 kitab yang ditulis oleh 40 orang yang berbeda dalam kurun waktu 1600 tahun. Ke 66 kitab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama terdiri dari 39 kitab dan Perjanjian Baru 27 kitab.
Alkitab memiliki kesatuan yang sempurna dalam doktrin. Kesatuan Alkitab dalam doktrin nyata dari tema Alkitab; Penebusan manusia. Di dalam Efesus 3:8-12, Rasul Paulus mengatakan, “Kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu, dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah.” Di ayat 11 dalam teks yang sama, Paulus mengatakan, “maksud abadi” yang telah dilaksanakan Allah dalam Kristus Yesus.”
Kesatuan doktrin Alkitab tampak jelas dalam kesatuan cerita yang berkesinambungan dalam Alkitab. Alur cerita itu sama seperti untaian tasbih. Cerita itu dimulai dari Adam dan diakhiri dalam Yesus Kristus. Cerita itu dimulai dengan kejatuhan manusia dan berakhir dengan penebusan manusia melalui Yesus Kristus.
Biji tasbih pertama adalah Adam dan biji tasbih yang terakhir adalah Yesus Kristus. Pertimbangkan ilustrasi berikut ini:

Keabsahan Alkitab
Orang yang masih baru belajar Alkitab mungkin saja akan bertanya, “Mengapa saya harus belajar Alkitab?” Ada beberapa alasan mengapa Anda harus percaya bahwa Alkitab itu adalah firman Allah yang Mahakuasa. Anda telah mengetahui satu alasan mengapa Anda harus percaya kepada Allah. Kesatuan Alkitab merupakan contoh agung tentang asalnya dari Ilahi. Meskipun ada beberapa orang yang mempunyai keahlian menulis, namun tidak pernah ada di antara para penulis buku yang tidak diilhami dapat menuliskan buku seperti Alkitab. Walaupun Alkitab itu dituliskan dalam kurun waktu yang panjang dan adanya perbedaan besar di antara penulis, tetapi kelanjutan isi Alkitab itu tetap utuh. Komposisi Alkitab hanya dapat terjadi oleh campur tangan oknum Ilahi yang jauh lebih besar daripada manusia.
Alasan lain mengapa Anda dapat percaya kepada Alkitab adalah keakuratannya dalam kegenapan nubuat. Di seluruh Perjanjian Lama (Kejadian-Maleakhi) terdapat banyak nubuat yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang akan datang. Sebagian nubuat ini telah digenapi pada waktu yang lampau. Sebagai contoh, nubuat-nubuat tentang kejatuhan kota dan kerajaan-kerajaan kuno. Yesaya menubuatkan kejatuhan kerajaan Babilonia (Yesaya 13:19-22) dan kerajaan Mesir (Yesaya 19), Nahum juga menubuatkan keruntuhan kota Ninewe (Nahum 1:1-3:19). Penulis nubuat-nubuat ini tidak dapat menubuatkan peristiwa-peristiwa yang akan datang tanpa pertolongan Ilahi.
Beberapa nubuat yang paling besar adalah yang berkaitan langsung dengan Kristus. Yesus berkata, “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku” (Yohanes 5:39). Pertimbangkan bagan berikut ini, yang menunjukkan bahwa sebagian nubuat-nubuat yang berterkaitan langsung dengan Kristus telah digenapi.
Pendukung lain keabsahan Alkitab adalah bukti keakuratannya dengan ilmu pengetahuan. Alkitab mengandung banyak bukti ilmu pengetahuan, banyak orang tidak menyadari sampai beratus-ratus tahun lamanya sesudah fakta-fakta itu dituliskan di dalam Alkitab. Sebagai contoh, kira-kira tahun 740 – 680 SM, Yesaya menyatakan bahwa bumi ini bulat (Yesaya 40:22). Suatu waktu antara tahun 2000-1800 SM, Ayub mengatakan bahwa bumi ini bergantung pada kehampaan di sebelah utara (Ayub 26:7). Kira-kira tahun 1444 SM di dalam hukum yang diberikan Allah kepada bangsa Israel, dinyatakan bahwa kehidupan itu ada di dalam darah. Penemuan modern dalam ilmu pengetahuan dan kedokteran telah membuktikan apa yang dikatakan Alkitab tersebut ratusan tahun sebelumnya. Walaupun contoh-contoh lain dapat diutarakan tetapi contoh-contoh ini sudah cukup untuk membantu kita dalam memahami keabsahan Alkitab sebagai firman Allah.
Sejarah Dalam Alkitab
Sejarah yang dicakup Alkitab begitu luas. Alkitab mulai dengan penciptaan alam semesta, penciptaan bumi dan penciptaan segala kehidupan di bumi termasuk umat manusia. Kejadian 1:1, langsung dimulai dengan “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Sesuai dengan silsilah yang ditemukan dalam Kejadian 5 dan 10, kemungkinan kira-kira 1600 tahun sesudah penciptaan Adam, Allah membinasakan bumi dengan air bah karena kejahatan manusia. Dalam Kejadian 6-8, hanya Nuh dan keluarganya yang didapati benar. Sebagai hasilnya, Allah mengasihi Nuh dan keluarganya. Mungkin kira-kira lima ratus tahun kemudian, Allah membuat perjanjian dengan Abraham, sebuah janji yang berhubungan dengan penebusan manusia (Kejadian 12-25).
Sejarah yang terdapat dalam Alkitab, mulai dari pemilihan Israel sebagai sebuah bangsa, perhambaan mereka di Mesir dan pembebasan mereka oleh Musa. Kita dapat membaca kebangkitan dan kejatuhan Israel sebagai sebuah bangsa yang bersatu tetapi kemudian sebagai bangsa yang terpecah. Melalui Alkitab, kita dapat mengetahui bahwa Allah membangkitkan bangsa-bangsa untuk membinasakan bangsa Israel. Allah menghancurkan bangsa-bangsa untuk memelihara bangsa Israel. Bangsa-bangsa yang dibangkitkan Allah untuk memerangi Israel adalah: Filistin, Asyur, Babilonia, Persia, dsb.
Alkitab juga menyatakan kegenapan kelahiran Yesus Kristus yang terjadi kira-kira tahun 5 atau 4 SM. Alkitab berbicara tentang kehidupan, kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya. Dengan mempelajari Perjanjian Baru, Anda dapat mengetahui pengaruh besar kehidupan, kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya, baik bagi orang Yahudi maupun bagi orang bukan Yahudi. Kitab terakhir dalam Alkitab adalah Kitab Wahyu yang ditulis untuk memberikan pengharapan bagi orang Kristen. Kitab tersebut menyatakan kepada orang Kristen bahwa mereka dapat mengalahkan dosa dan hidup selamanya di surga bersama dengan Allah, Kristus dan Roh Kudus.
Sejarah Alkitab dapat dibagi menjadi tiga periode (dispensasi) yang berbeda. Periode pertama disebut zaman Patriakh, yang berlangsung kira-kira 2500 tahun. Zaman Patriakh ini dimulai dari Adam dan berakhir pada waktu Allah memberikan hukum kepada bangsa Israel di gunung Sinai. Di zaman Patriakh ini, agama yang dianut adalah agama keluarga. Allah berbicara langsung kepada kepala keluarga (bapa).
Periode kedua adalah zaman Musa yang berlangsung selama 1500 tahun. Periode ini dimulai sejak Allah memberikan hukum-Nya kepada orang Israel di gunung Sinai dan berakhir ketika Yesus Kristus mati di kayu salib. Dalam periode ini agama yang dianut adalah agama bangsa. Allah memberikan hukum-Nya kepada Musa untuk dijalankan.
Periode yang ketiga adalah zaman Kekristenan. Periode ini dimulai sejak kematian Yesus Kristus, penguburan dan kebangkitan-Nya sampai sekarang. Zaman yang terakhir ini akan berakhir pada waktu kedatangan Kristus yang kedua kali (1 Tesalonika 4:13-18; 2 Petrus 3:10-13). Selama periode ini, siapa saja boleh percaya kepada Allah melalui iman kepada Yesus Kristus dan ketaatan kepada perintah-perintah-Nya. Kekristenan adalah agama yang dibangun atas dasar para rasul, nabi-nabi dan Yesus Kristus sendiri sebagai batu penjurunya (Efesus 2:19-20). Agama Kristen adalah agama yang mengakui satu gereja (tubuh Kristus), satu roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan dan satu Allah (Efesus 4:4-6).
Janji Keselamatan
Sejarah paling besar yang pernah dinyatakan terdapat dalam Alkitab. Alkitab menyatakan perpisahan Allah dengan manusia yang diawali dari ketidaktaatan Adam dan Hawa. Pada waktu itu Allah berjanji bahwa benih perempuan (Kristus) akan meremukkan kepala Iblis (membatasi kuasanya) (Kejadian 3:15). Nubuat ini digenapi ketika Yesus yang lahir dari seorang perempuan (Galatia 4:4) menghancurkan “pekerjaan Iblis” (1 Yohanes 3:8) melalui kematian-Nya di kayu salib di Kalvari (tumitnya dipagut). Yesus menang atas Iblis (meremukkan “kepala” Iblis). Dalam kematian dan kebangkitan Kristus, Dia berhadapan dengan pukulan yang dashyat dari daya upaya Iblis. Dia melakukan penebusan dan perdamaian manusia dengan Allah melalui pengampunan segala dosa.
Seperti yang telah dinyatakan pada awal pelajaran ini bahwa penebusan manusia adalah tema tunggal Alkitab. Dalam pelajaran berikutnya kita akan menganalisa lebih dalam lagi tentang dosa, penebusan dan apa yang harus dilakukan orang berdosa agar dia berdamai dengan Allah. Ini semua dapat ditemukan dalam Alkitab, firman Allah yang ajaib.

Form Ujian
Pelajaran 1 - Ikhtisar Alkitab
Apakah Anda ingin belajar Alkitab lebih dalam lagi? Alkitab bukan kitab di luar pengertian manusia. Allah memberikan Alkitab untuk membimbing manusia. Anda dapat mengerti Alkitab dan rencana Allah untuk menyelamatkan manusia. Agar Anda dapat belajar Alkitab dan semua hal yang menakjubkan di dalamnya, maka pertama-tama Anda harus melakukan hal-hal berikut ini:
Pertama, Anda harus menyingkirkan segala kesombongan. Ketika seseorang belajar firman dan kehendak Allah bagi manusia, dia harus mengatakan seperti yang dikatakan oleh Yesus, "... bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi" (Lukas 22:42). Anda harus rela mengutamakan kehendak Allah daripada keinginan Anda sendiri. Anda harus bertanya kepada diri Anda sendiri, “Apakah kehendak Allah bagi saya?”
Kedua, Anda harus menyingkirkan segala prasangka mengenai keagamaan. Banyak orang hanya berprasangka terhadap ajaran-ajaran Alkitab. Mereka lebih senang dengan pendapat mereka, agama keluarga, atau agama seseorang yang mereka kagumi sendiri daripada ajaran Alkitab. Yang penting bukan siapa yang benar melainkan apa yang benar. Rasul Paulus memperingatkan orang Kristen di seluruh daerah Galatia agar tidak mendengarkan penginjil yang tidak mengajarkan ajaran Yesus Kristus (Galatia 1:6-9).
Ketiga, Anda tidak boleh membiarkan orang-orang menekan Anda supaya menerima kepercayaan mereka. Anda harus mempelajari kebenaran, karena Anda menginginkan kebenaran. Sebab begitu Anda yakin dengan apa yang Anda pelajari dari firman Allah, maka Anda harus percaya dan melakukannya. Anda harus menerima firman dan melakukannya hanya bila Anda yakin dan bukan karena tekanan. Paulus menuliskan kepada Timotius, “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu” (2 Timotius 2:15). Anda juga dapat belajar supaya layak di hadapan Allah.
Kesatuan Alkitab
Dalam memulai ikhtisar Alkitab ini, Anda akan menemukan bahwa Alkitab adalah suatu kumpulan kitab-kitab. Alkitab terdiri dari 66 kitab yang ditulis oleh 40 orang yang berbeda dalam kurun waktu 1600 tahun. Ke 66 kitab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama terdiri dari 39 kitab dan Perjanjian Baru 27 kitab.
Alkitab memiliki kesatuan yang sempurna dalam doktrin. Kesatuan Alkitab dalam doktrin nyata dari tema Alkitab; Penebusan manusia. Di dalam Efesus 3:8-12, Rasul Paulus mengatakan, “Kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu, dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah.” Di ayat 11 dalam teks yang sama, Paulus mengatakan, “maksud abadi” yang telah dilaksanakan Allah dalam Kristus Yesus.”
Kesatuan doktrin Alkitab tampak jelas dalam kesatuan cerita yang berkesinambungan dalam Alkitab. Alur cerita itu sama seperti untaian tasbih. Cerita itu dimulai dari Adam dan diakhiri dalam Yesus Kristus. Cerita itu dimulai dengan kejatuhan manusia dan berakhir dengan penebusan manusia melalui Yesus Kristus.
Biji tasbih pertama adalah Adam dan biji tasbih yang terakhir adalah Yesus Kristus. Pertimbangkan ilustrasi berikut ini:

Keabsahan Alkitab
Orang yang masih baru belajar Alkitab mungkin saja akan bertanya, “Mengapa saya harus belajar Alkitab?” Ada beberapa alasan mengapa Anda harus percaya bahwa Alkitab itu adalah firman Allah yang Mahakuasa. Anda telah mengetahui satu alasan mengapa Anda harus percaya kepada Allah. Kesatuan Alkitab merupakan contoh agung tentang asalnya dari Ilahi. Meskipun ada beberapa orang yang mempunyai keahlian menulis, namun tidak pernah ada di antara para penulis buku yang tidak diilhami dapat menuliskan buku seperti Alkitab. Walaupun Alkitab itu dituliskan dalam kurun waktu yang panjang dan adanya perbedaan besar di antara penulis, tetapi kelanjutan isi Alkitab itu tetap utuh. Komposisi Alkitab hanya dapat terjadi oleh campur tangan oknum Ilahi yang jauh lebih besar daripada manusia.
Alasan lain mengapa Anda dapat percaya kepada Alkitab adalah keakuratannya dalam kegenapan nubuat. Di seluruh Perjanjian Lama (Kejadian-Maleakhi) terdapat banyak nubuat yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang akan datang. Sebagian nubuat ini telah digenapi pada waktu yang lampau. Sebagai contoh, nubuat-nubuat tentang kejatuhan kota dan kerajaan-kerajaan kuno. Yesaya menubuatkan kejatuhan kerajaan Babilonia (Yesaya 13:19-22) dan kerajaan Mesir (Yesaya 19), Nahum juga menubuatkan keruntuhan kota Ninewe (Nahum 1:1-3:19). Penulis nubuat-nubuat ini tidak dapat menubuatkan peristiwa-peristiwa yang akan datang tanpa pertolongan Ilahi.
Beberapa nubuat yang paling besar adalah yang berkaitan langsung dengan Kristus. Yesus berkata, “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku” (Yohanes 5:39). Pertimbangkan bagan berikut ini, yang menunjukkan bahwa sebagian nubuat-nubuat yang berterkaitan langsung dengan Kristus telah digenapi.
CONTOH | NUBUAT | DIGENAPI |
---|---|---|
Lahir dari seorang perawan | Yesaya 7:14 | Lukas 1:26-31 |
Tempat kelahiran | Mikha 5:2 | Matius 2:5 |
Pengajaran di Galilea | Yesaya 9:1-2 | Matius 4:14-16 |
Tangan dan kaki-Nya dipaku, tetapi tulang-tulang-Nya tidak dipatahkan | Mazmur 22:16 Mazmur 34:20 Zakharia 12:10 |
Yohanes 19:33-37 |
Dikuburkan di kuburan orang kaya | Yesaya 53:9 | Matius 27:57-60 |
Pendukung lain keabsahan Alkitab adalah bukti keakuratannya dengan ilmu pengetahuan. Alkitab mengandung banyak bukti ilmu pengetahuan, banyak orang tidak menyadari sampai beratus-ratus tahun lamanya sesudah fakta-fakta itu dituliskan di dalam Alkitab. Sebagai contoh, kira-kira tahun 740 – 680 SM, Yesaya menyatakan bahwa bumi ini bulat (Yesaya 40:22). Suatu waktu antara tahun 2000-1800 SM, Ayub mengatakan bahwa bumi ini bergantung pada kehampaan di sebelah utara (Ayub 26:7). Kira-kira tahun 1444 SM di dalam hukum yang diberikan Allah kepada bangsa Israel, dinyatakan bahwa kehidupan itu ada di dalam darah. Penemuan modern dalam ilmu pengetahuan dan kedokteran telah membuktikan apa yang dikatakan Alkitab tersebut ratusan tahun sebelumnya. Walaupun contoh-contoh lain dapat diutarakan tetapi contoh-contoh ini sudah cukup untuk membantu kita dalam memahami keabsahan Alkitab sebagai firman Allah.
Sejarah Dalam Alkitab
Sejarah yang dicakup Alkitab begitu luas. Alkitab mulai dengan penciptaan alam semesta, penciptaan bumi dan penciptaan segala kehidupan di bumi termasuk umat manusia. Kejadian 1:1, langsung dimulai dengan “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Sesuai dengan silsilah yang ditemukan dalam Kejadian 5 dan 10, kemungkinan kira-kira 1600 tahun sesudah penciptaan Adam, Allah membinasakan bumi dengan air bah karena kejahatan manusia. Dalam Kejadian 6-8, hanya Nuh dan keluarganya yang didapati benar. Sebagai hasilnya, Allah mengasihi Nuh dan keluarganya. Mungkin kira-kira lima ratus tahun kemudian, Allah membuat perjanjian dengan Abraham, sebuah janji yang berhubungan dengan penebusan manusia (Kejadian 12-25).
Sejarah yang terdapat dalam Alkitab, mulai dari pemilihan Israel sebagai sebuah bangsa, perhambaan mereka di Mesir dan pembebasan mereka oleh Musa. Kita dapat membaca kebangkitan dan kejatuhan Israel sebagai sebuah bangsa yang bersatu tetapi kemudian sebagai bangsa yang terpecah. Melalui Alkitab, kita dapat mengetahui bahwa Allah membangkitkan bangsa-bangsa untuk membinasakan bangsa Israel. Allah menghancurkan bangsa-bangsa untuk memelihara bangsa Israel. Bangsa-bangsa yang dibangkitkan Allah untuk memerangi Israel adalah: Filistin, Asyur, Babilonia, Persia, dsb.
Alkitab juga menyatakan kegenapan kelahiran Yesus Kristus yang terjadi kira-kira tahun 5 atau 4 SM. Alkitab berbicara tentang kehidupan, kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya. Dengan mempelajari Perjanjian Baru, Anda dapat mengetahui pengaruh besar kehidupan, kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya, baik bagi orang Yahudi maupun bagi orang bukan Yahudi. Kitab terakhir dalam Alkitab adalah Kitab Wahyu yang ditulis untuk memberikan pengharapan bagi orang Kristen. Kitab tersebut menyatakan kepada orang Kristen bahwa mereka dapat mengalahkan dosa dan hidup selamanya di surga bersama dengan Allah, Kristus dan Roh Kudus.
Sejarah Alkitab dapat dibagi menjadi tiga periode (dispensasi) yang berbeda. Periode pertama disebut zaman Patriakh, yang berlangsung kira-kira 2500 tahun. Zaman Patriakh ini dimulai dari Adam dan berakhir pada waktu Allah memberikan hukum kepada bangsa Israel di gunung Sinai. Di zaman Patriakh ini, agama yang dianut adalah agama keluarga. Allah berbicara langsung kepada kepala keluarga (bapa).
Periode kedua adalah zaman Musa yang berlangsung selama 1500 tahun. Periode ini dimulai sejak Allah memberikan hukum-Nya kepada orang Israel di gunung Sinai dan berakhir ketika Yesus Kristus mati di kayu salib. Dalam periode ini agama yang dianut adalah agama bangsa. Allah memberikan hukum-Nya kepada Musa untuk dijalankan.
Periode yang ketiga adalah zaman Kekristenan. Periode ini dimulai sejak kematian Yesus Kristus, penguburan dan kebangkitan-Nya sampai sekarang. Zaman yang terakhir ini akan berakhir pada waktu kedatangan Kristus yang kedua kali (1 Tesalonika 4:13-18; 2 Petrus 3:10-13). Selama periode ini, siapa saja boleh percaya kepada Allah melalui iman kepada Yesus Kristus dan ketaatan kepada perintah-perintah-Nya. Kekristenan adalah agama yang dibangun atas dasar para rasul, nabi-nabi dan Yesus Kristus sendiri sebagai batu penjurunya (Efesus 2:19-20). Agama Kristen adalah agama yang mengakui satu gereja (tubuh Kristus), satu roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan dan satu Allah (Efesus 4:4-6).
Tiga Zaman (Peiode) |
---|
Zaman Bapa-bapa (Penciptaan-Sinai) Zaman Musa (Sinai-Yesus) Zaman Kekristenan (Kematian Yesus-Dia kembali) |
Janji Keselamatan
Sejarah paling besar yang pernah dinyatakan terdapat dalam Alkitab. Alkitab menyatakan perpisahan Allah dengan manusia yang diawali dari ketidaktaatan Adam dan Hawa. Pada waktu itu Allah berjanji bahwa benih perempuan (Kristus) akan meremukkan kepala Iblis (membatasi kuasanya) (Kejadian 3:15). Nubuat ini digenapi ketika Yesus yang lahir dari seorang perempuan (Galatia 4:4) menghancurkan “pekerjaan Iblis” (1 Yohanes 3:8) melalui kematian-Nya di kayu salib di Kalvari (tumitnya dipagut). Yesus menang atas Iblis (meremukkan “kepala” Iblis). Dalam kematian dan kebangkitan Kristus, Dia berhadapan dengan pukulan yang dashyat dari daya upaya Iblis. Dia melakukan penebusan dan perdamaian manusia dengan Allah melalui pengampunan segala dosa.
Seperti yang telah dinyatakan pada awal pelajaran ini bahwa penebusan manusia adalah tema tunggal Alkitab. Dalam pelajaran berikutnya kita akan menganalisa lebih dalam lagi tentang dosa, penebusan dan apa yang harus dilakukan orang berdosa agar dia berdamai dengan Allah. Ini semua dapat ditemukan dalam Alkitab, firman Allah yang ajaib.

Sampai di sini Anda telah selesai membaca dan mempelajari seluruh "Pelajaran 1 - Ikhtisar Alkitab" ini. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pelajaran ini secara online, silakan klik tombol form berikut ini.
Form Ujian

SABDA INJIL