Pelajaran 2 - Zaman Musa


LAMAN UTAMA | PEL. 3

Pelajaran 2 - Zaman Musa


Pendahuluan

Pelajaran ini disebut zaman Musa karena mencakup bagian dari sejarah Alkitab selama hukum Musa masih berlaku. Musa telah memimpin umat Israel keluar dari Mesir. Dia menerima hukum Allah di bukit Sinai dan memberikannya kepada umat Israel. Musa menjadi pengantara antara umatnya kepada Allah. Musa memimpin pembangunan Kemah Suci dan juga memimpin umatnya menuju tanah Kanaan.

Pada pelajaran pertama, kita sudah mempelajari tentang Zaman Bapa-bapa yang berlangsung lebih kurang 2500 tahun. Ini dicatat dalam Alkitab dari Kejadian 1:1 - Keluaran 19:1. Zaman Musa dimulai di gunung Sinai tatkala hukum Musa diberikan dan zaman ini berlangsung sampai kepada kematian Kristus di kayu salib. Lamanya kira-kira 1500 tahun. Zaman ini tercatat dalam Alkitab dari Keluaran 19:2 sampai kepada kematian Yesus yang tertulis dalam Yohanes 19:30.

Hukum Diberikan

Orang Israel tiba di gunung sinai 3 bulan setelah mereka meninggalkan Mesir (Keluaran 19:1). Setelah berbicara dengan Allah di gunung Sinai, Musa turun dan memerintahkan orang Israel untuk tidak naik ke gunung itu, dan jangan menyentuhnya, karena akan mengalami kematian (Keluaran 19:12-23). Tuhan memanggil Musa naik ke gunung itu dan Allah memberikan dua loh batu yang bertuliskan Hukum Allah (Keluaran 24:12; 31:18).

Musa berada di gunung itu selama 40 hari 40 malam (Keluaran 24:18). Pada masa itulah dia menerima 10 hukum Allah, dan hukum-hukum sipil lainnya untuk memimpin umat itu dan juga dia menerima perintah untuk membangun kemah suci (Keluaran 25-27), juga petunjuk tentang siapa-siapa saja imam yang akan melayani di Kemah Suci itu (Keluaran 28, 29). Musa juga menerima rincian-rincian mengenai korban-korban yang harus dipersembahkan.

Sementara Musa berada di atas gunung itu untuk menerima hukum, umat Israel mulai menyembah berhala [anak lembu tuangan] yang dibuat oleh Harun (Keluaran 32:1-6). Ketika dia kembali dan melihat orang-orang Israel menyembah berhala, Musa melemparkan dua loh batu itu dan memecahkannya (Keluaran 32:19).

Setelah umat Israel menerima hukuman atas dosa-dosa mereka (Keluaran 32:27-28), Musa mencoba untuk membuat korban atas dosa-dosa mereka. Lalu Allah tetap mengizinkan Musa memimpin umat Israel menuju Kanaan yaitu tanah perjanjian.

Kemudian Musa dipanggil lagi oleh Allah naik ke gunung Sinai untuk menerima hukum untuk kedua kalinya (Keluaran 34:1, 2). Dia memahat sendiri kedua loh batu itu sebagai ganti yang pertama dan menerima serta menulis sendiri sepuluh hukum Allah (Keluaran 34:28). Setelah 40 hari 40 malam di gunung itu (Keluaran 34:38), Musa turun dan mendapati orang-orang Israel yang tidak sabar lagi untuk menerima hukum itu dan berjanji akan mematuhinya.

Satu bagian hukum yang diterima oleh Musa di gunung Sinai adalah syarat-syarat untuk membangun Kemah Suci sebagai tempat ibadah. Orang-orang Israel membawa emas, perak, tembaga, kayu, kain lenan, kulit, dan lain-lain, yang diperlukan untuk membangun Kemah Suci. Persembahan mereka sangat banyak sampai mereka harus dihentikan supaya jangan membawanya lagi (Keluaran 36:5, 6).

Kemah Suci itu mempunyai panjang 45 kaki dan lebarnya 15 kaki dan dindingnya mempunyai ketinggian 15 kaki. Kemah itu menghadap ke timur dan dibagi dalam dua bagian; Ruang Kudus adalah ruang di mana imam-imam masuk setiap hari untuk mempersembahkan korban bakaran, Ruang Mahakudus adalah ruang yang hanya boleh dimasuki oleh imam besar saja.  Imam besar masuk ke Ruang Mahakudus ini satu kali setahun untuk menyucikan dosa-dosa umat Israel dengan membawa korban persembahan. Struktur Kemah Suci ini dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dibongkar kalau mereka berpindah tempat dan dibawa oleh anak-anak Gerson ke tempat yang baru (Bilangan 4:21-26).  Dari 12 keturunan Yakub, suku Lewi dipilih menjadi imam-imam untuk melayani di Kemah Suci. Gerson adalah anak Lewi yang tertua dan tanggung jawab keluarganya adalah memindahkan dan mengangkut Kemah Suci.  Kemah Suci itu selesai pada hari pertama tahun kedua setelah orang Israel meninggalkan Mesir (Keluaran 40:16, 17, 33).

Orang Israel Memasuki Tanah Kanaan

Orang Israel meninggalkan gunung Sinai pada hari ke 20 bulan kedua pada tahun kedua atau 50 hari setelah Kemah Suci itu selasai dibuat (Bilangan 10:11, 12). Dalam waktu 3 hari mereka sampai di Hazerot (Bilangan 11:35), kemudian tiba di Paran (Bilangan 12:16). Disini mereka mengirim 12 mata-mata untuk menyelidiki tanah Kanaan (Bilangan 13:1-3), sepuluh di antaranya membawa kabar buruk yang mengatakan bahwa orang Israel tidak akan dapat menaklukkan tanah Kanaan (Bilangan 11:30), dua di antaranya yaitu Yosua dan Kaleb mengatakan bahwa mereka dapat menaklukkan tanah itu. Tetapi sangat disayangkan karena orang-orang Israel percaya kepada sepuluh orang yang mengatakan bahwa mereka tidak akan dapat menaklukkannya. Mereka menangis dan ingin mengangkat seorang pemimpin untuk membawa mereka kembali ke Mesir (Bilangan 14:1-4). Karena ketidakpercayaan ini Allah tidak mengizinkan mereka yang memberontak kepada-Nya untuk memasuki tanah perjanjian (Bilangan 14:30-34), mereka akan mengembara di padang belantara selama 40 tahun. Setahun untuk setiap satu hari mereka mengintai tanah itu.

Musa dan Harun tidak diizinkan masuk ke tanah Kanaan sebab dosa mereka di Kadesh (Bilangan 20:1-14). Pada waktu itu mereka tidak mempunyai air dan mereka bersungut-sungut dan menyatakan lebih baik mati bersama dengan saudara-saudara mereka oleh api di Tabera (Bilangan 11:1-3). Allah menyatakan kepada Musa dan Harun untuk mengambil tongkatnya dan mengumpulkan umat Israel serta berbicara kepada bukit batu agar mengeluarkan air (Bilangan 20:8).

Musa dan Harun mengumpulkan orang banyak itu di hadapan bukit batu tersebut, lalu Musa memukul batu itu dan bukan berbicara kepadanya seperti yang diperintahkan Allah (Bilangan 20:10, 11), air tetap mengalir keluar tetapi Allah tetap tidak berkenan kepada Musa dan Harun. Allah menegur mereka dan berkata, "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka" (Bilangan 20:12).

Di sini kita dapat mengambil suatu pelajaran yang sangat penting. Allah menyuruh Musa untuk berkata kepada batu, tetapi Musa memukul batu itu. Musa tidak patuh kepada Allah. Manusia mungkin menganggap ini sebagai hal kecil, tetapi tidak demikian dengan Allah. Ketidaktaatan Musa dan Harun ini menyebabkan mereka tidak dapat masuk ke tanah Kanaan. Harus diingat bahwa Kristus adalah jalan keselamatan bagi yang taat kepada-Nya (Ibrani 5:8, 9). Mari kita mempelajari kehendak Allah dan menaatinya seperti yang dinyatakan dalam Alkitab.

Oleh karena Musa tidak dapat masuk ke tanah kanaan, Yosua dipilih untuk menggantikannya demi melanjutkan perjalanan orang Israel ke tempat mereka yang baru (Bilangan 27:12-23). Musa naik ke puncak Pisga dan dari sini Allah memperlihatkan kepadanya tanah Kanaan, walaupun ia tidak diizinkan memasukinya (Bilangan 34:1-4), di sinilah Musa mati pada usia 120 tahun, dia dikuburkan di sebuah lembah di tanah Moab, dan tidak seorang pun tahu tempatnya (Bilangan 34:5, 6; bdg. Yudas 9).

Setelah kematian Musa, Allah berbicara kepada Yosua dan membimbing dia sementara dia memimpin orang Israel ke tanah Kanaan (Yosua 1:1, 2).  Ketika orang Israel berhasil menguasai tanah itu, kemudian dibagi-bagikan kepada 12 suku bangsa Israel itu. Suku Lewi tidak menerima bagian seperti suku-suku lainnya. Allah memberikan sepersepuluh dari penghasilan orang-orang Israel kepada mereka, sebab mereka melayani di Kemah Suci (Bilangan 18:21). Suku Yusuf menerima dua bagian, satu untuk Manasye dan satu lagi intuk Efraim. Suku Gad, Ruben dan separuh dari suku Manasye memilih tanah mereka di sebelah Timur sungai Yordan. Sembilan suku lainnya serta separuh suku Manasye mendapatkan bagian di sebelah barat sungai Yordan.

Bentuk Pemerintahan di Kanaan

Israel dipimpin oleh hakim-hakim selama kurang lebih 450 tahun (Kisah Rasul 13:20). Ada 14 orang hakim yang memerintah sepanjang periode itu. Beberapa hakim yang terkenal adalah Gideon, Debora, Simson, Samuel sebagai hakim terakhir.

Orang Israel mulai tidak puas dengan hakim-hakim sebagai pemimpin, lalu mereka meminta seorang raja. Walaupun ini bukan rencana Allah, tetapi Dia mengabulkan permintaan mereka dan Saul menjadi raja pertama. Dia kemudian digantikan oleh Daud dan Salomo. Selama 450 tahun ini Kemah Suci sudah tidak ada dan Salomo membangun Bait Allah sebagai tempat ibadah. Bait Allah dibangun menurut pola Kemah Suci tetapi lebih besar dan permanen.

Pada akhir pemerintahan Salomo kerajaan terbagi menjadi dua yaitu Kerajaan Utara (Israel) yang terdiri dari 10 suku dan Kerajaan Selatan (Yehuda) yang terdiri dari dua suku yaitu Yehuda dan Benyamin. Kerajaan Utara tidak lama bertahan sebab mereka menjadi penyembah berhala, kawin campur dengan bangsa lain, dan mereka ditawan oleh musuh yang menyerangnya. Kerajaan Yehuda masih tetap sebagai bangsa sampai pada zaman Kristus. Mereka tidak memiliki kerajaan sendiri tetapi mereka berada di bawah jajahan bangsa-bangsa lain, seperti Babel dan Yunani. Ketika Kristus dilahirkan, mereka berada di bawah penjajahan Romawi. Ada 19 raja di Israel dan 13 di Yehuda. Jumlah keseluruhannya 32 orang. Nabi-nabi menubuatkan kedatangan Kristus. Ada 4 nabi-nabi besar dan 12 nabi-nabi kecil.

Nabi-nabi besar: (1) Yesaya; (2) Yeremia; (3) Yehezkiel; (4) Daniel

Nabi-nabi kecil: (1) Hosea; (2) Yoel; (3) Amos; (4) Obaja; (5) Yunus; (6) Mikha; (7) Nahum;(8)Habakuk; (9) Zefanya; (10) Hagai; (11) Zakharia; (12) Maleakhi.

Nabi-nabi ini berkhotbah di Israel untuk mengembalikan mereka dari kejahatan dan mengajak mereka melayani Allah. Mereka juga menubuatkan peristiwa-peristiwa yang akan datang, khususnya kedatangan Yesus Kristus. Kami menyarankan agar Anda membaca ayat-ayat berikut ini untuk melihat dengan jelas nubuat tentang kedatangan Kristus.
  1. Yesaya menyatakan bahwa Mesias itu akan lahir dari seorang anak dara (Yesaya 7:14).
  2. Mikha mengatakan Mesias itu akan lahir di Betlehem (Mikha 5:2)
  3. Hosea menyatakan bahwa Dia akan diungsikan ke Mesir (Hosea 11:1)
  4. Daud menyatakan bahwa Dia akan dikhianati oleh sahabat karib-Nya (Mazmur 41:10).
  5. Zakharia menubuatkan bahwa Kristus dikhianati dengan upah (Zakharia 11:12).
  6. Yesaya menyatakan bahwa Mesias itu akan digolongkan kepada orang-orang fasik (Yesaya 53:12)

Nubuat-nubuat tersebut telah digenapi:
  1. Yesus lahir dari seorang anak dara (Matius 1:18-23)
  2. Yesus lahir di Betlehem (Matius 2:1)
  3. Yusuf dan Maria mengungsi ke Mesir bersama Yesus (Matius 2:13-15)
  4. Yesus dikhianati oleh Yudas salah seorang murid-Nya sendiri (Yohanes 13:18-26)
  5. Yesus dijual dengan 30 keping perak (Matius 26:15)
  6. Yesus disalibkan bersama dua orang pencuri (Lukas 23:32-33)

Sampai di sini Anda telah selesai membaca dan mempelajari seluruh "Pelajaran 2 - Zaman Musa" ini. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pelajaran ini secara online, silakan klik link form berikut ini.


Form Ujian


SABDA INJIL

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Pengikut