Pelajaran 3 - Zaman Kekristenan


LAMAN UTAMA | PEL. 4

Pelajaran 3 - Zaman Kekristenan


Pendahuluan

Pelajaran 3 ini sangat besar maknanya bagi kita sebab kita hidup di zaman ini dan juga di sini kita dapat mencari kehendak Allah bagi diri kita.

Dalam pelajaran pertama, kita telah mengenal zaman Bapa-Bapa dan kita tahu zaman itu mulai dari Adam dan berakhir ketika bangsa Israel tiba di gunung Sinai. Zaman Bapa-Bapa berlangsung ± 2500 tahun dan tercatat dalam Alkitab dari Kejadian 1:1 sampai Keluaran 19:1.

Dalam pelajaran dua kita mempelajari zaman Musa dan mengetahui bahwa zaman Musa dimulai dari diberikannya hukum di gunung Sinai dan berlangsung sampai kepada kematian Kristus di kayu salib. Zaman ini berlangsung selama 1500 tahun. Zaman ini tercatat dalam Alkitab dari Keluaran 19:2 sampai kepada kematian Kristus yang tercatat dalam Yohanes 19:30.

Sekarang kita sampai pada bahasan mengenai zaman Kekristenan. Disebut demikian karena Kristus sekarang adalah Juruselamat kita (Matius 1:12). Dia juga sebagai juru bicara Allah dan pemberi hukum (law giver) (Ibrani 1:1, 2). Kristus mempunyai kuasa baik di surga maupun di bumi (Matius 28:18). Dia adalah pengantara kita dengan Allah (1 Timotius 2:5). Zaman Kekristenan ini dimulai dari hari Pentakosta pertama setelah kebangkitan Kristus dan terus berlangsung hingga saat ini dan dicatat dalam Kisah Rasul - Wahyu. Dengan demikian zaman Kekristenan itu telah berlangsung selama 2000 tahun.

Perjanjian Baru ditulis oleh 8 (delapan) penulis, yaitu Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Paulus, Petrus, Yakobus, dan Yudas. Mereka menulis sesuai dengan bimbingan Roh Kudus (Kisah Rasul 2:4) atau mereka dipimpin oleh Roh Kudus. Yesus menjanjikan Roh Kudus kepada para rasul untuk memimpin mereka ke dalam segala kebenaran (Yohanes 16:13). Para rasul berkata-kata bukan tentang apa yang diajarkan oleh Roh Kudus (1 Korintus 2:12, 13). Injil yang mereka beritakan bukan berasal dari manusia tetapi Wahyu Yesus Kristus (Galatia 1:12). Apa yang mereka tulis adalah perintah Tuhan (1 Korintus 14:37). “Roh menyatakan dengan tegas .....” (1 Timotius 4:1). “Kita tidak boleh menambah atau mengurangi perkataan dalam kitab nubuat ini“ (Wahyu 22:18, 19). Roh berkata, Ia menggunakan firman untuk menyampaikan pesan-Nya. Roh berkata melalui rasul-rasul bahwa apabila kita menerima dan mengikuti Perjanjian Baru yang mereka tulis, maka kita mengikuti pesan Roh Kudus untuk kita saat ini.

Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani. Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani yang dipergunakan secara luas pada abad pertama.

Membagi Firman Tuhan Dengan Benar

Alkitab dibagi dalam dua perjanjian, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Zaman Bapa-Bapa dan zaman Musa ditulis dalam Perjanjian Lama dan zaman Kekristenan ditulis dalam Perjanjian Baru. Mari kita bandingkan kedua perjanjian tersebut.

Perjanjian Lama:
  1. Lima Kitab Pertama: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan. Kitab-kitab ini disebut juga Pentateukh artinya lima kitab pertama.
  2. Dua-belas Kitab Sejarah: Yosua, Hakim-Hakim, Rut, 1&2 Samuel, 1&2 Raja-Raja, 1&2 Tawarikh, Ezra, Nehemia dan Esther.
  3. Lima Kitab Puisi: Ayub, Mazmur, Amsal Salomo, Pengkhotbah & Kidung Agung
  4. Lima Kitab yang ditulis oleh empat nabi-nabi besar (Major Prophet): Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Daniel, dan Ratapan.
  5. Duabelas Kitab yang dituliskan oleh nabi-nabi kecil (Minor Prophet): Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia dan Maleakhi.

Perjanjian Baru:
  1. Empat Kitab Pertama adalah riwayat hidup Yesus Kristus yaitu: Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
  2. Satu Kitab Sejarah yaitu Kisah Para Rasul (yang mencatat permulaan dan perkembangan Jemaat Tuhan abad pertama).
  3. Dua puluh satu surat kiriman kepada jemaat atau pribadi: Roma, 1&2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1&2 Tesalonika, 1&2 Timotius, Titus, Filemon, Ibrani, Yakobus, 1&2 Petrus, 1-3 Yohanes dan Yehuda.
  4. Wahyu, kitab terakhir dalam Perjanjian Baru adalah kitab nubuat.

Kami mengajar agar firman Allah itu dibagi dengan benar (2 Timotius 2:15). Apa yang kita lakukan untuk menjadi orang Kristen, dan bagaimana hidup sebagai orang Kristen yang sesuai dengan ajaran Alkitab harus dibuktikan oleh Alkitab. Untuk membuktikan semua ini kita harus belajar firman Allah.

Perintah dalam 2 Timotius 2:15 agar kita membagi firman kebenaran itu dengan benar. Menyatakan adanya cara yang salah dalam membagi firman itu. Petrus, dalam menyinggung tulisan-tulisan Paulus mengatakan “...orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain” (2 Petrus 3:16). Memutarbalikkan ayat-ayat firman Allah adalah menyalahgunakan firman itu atau mengajarkan firman itu secara palsu. Jika kita memutarbalikkan serta menyalahgunakan firman, hal ini akan mengakibatkan kebinasaan bagi diri kita sendiri. Bukan saja kita yang akan binasa tetapi juga orang-orang yang mengikuti ajaran palsu itu. Kami sangat menekankan pentingnya membagi firman Allah dengan benar.

Salah satu langkah terpenting dalam membagi firman itu dengan benar adalah dengan melihat perbedaan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama mencakup zaman Bapa-Bapa dan zaman Musa tetapi kita tidak hidup di bawah hukum ini lagi.

Perjanjian Lama adalah hukum Allah bagi manusia yang hidup sebelum kematian Kristus. Perjanjian Lama tidak menunjukkan kepada kita bagaimana supaya kita selamat sekarang ini. Kita hidup di zaman Kekristenan dan harus belajar dari Perjanjian Baru bagaimana caranya untuk menjadi orang Kristen, juga bagaimana cara beribadah serta melayani Tuhan saat ini.

Sebagai contoh, mari kita membuat ilustrasi, Allah mengatakan kepada Nuh untuk membuat bahtera dan ini penting bagi Nuh supaya ia dapat selamat. Allah tidak menyuruh kita membuat bahtera, kita dapat saja seumur hidup kita membuat bahtera tetapi hal ini tidak akan menyenangkan Allah. Kita tidak akan selamat dengan membuat bahtera. Kalau kita mengajarkan bahwa seseorang harus membuat bahtera supaya selamat sekarang ini kita menyalahgunakan firman Tuhan. Kita harus belajar Perjanjian Baru untuk mengetahui apa yang Allah kehendaki agar kita selamat.

Allah memerintahkan orang-orang Israel untuk memelihara tiga hari raya tahunan; Hari Raya Roti Tidak Beragi, Hari Raya Menuai, dan Hari Raya Pengumpulan Hasil pada akhir tahun (Keluaran 23:14-17). Kita dapat saja memelihara hari raya tersebut tetapi kita tidak akan diperkenankan oleh Allah. Hari-hari raya tersebut diharuskan untuk orang Yahudi, tetapi bukan untuk kita. Kita harus datang kepada Perjanjian Baru untuk mengetahui kehendak Allah bagi kita supaya kita selamat.

Perjanjian Lama:
  1. Diberikan oleh Musa (Yohanes 1:17).
  2. Diberikan kepada satu bangsa, Israel (Ulangan 5:1-3).
  3. Korban dengan darah binatang (Keluaran 24:5-8).
  4. Imam besar dari keluarga Harun (Keluaran 28:1; 29:9).
  5. Imam besar harus mempersembahkan korban bagi dosa-dosanya sendiri.
  6. Harus pergi ke Yerusalem untuk beribadah (Ulangan 12:11).
  7. Memelihara Hari Sabat (Keluaran 20:8).
  8. Bayang-bayang perkara yang akan datang (Ibrani 10:1)
  9. Perjanjian Lama diganti (Ibrani 10:1).
  10. Dosa-dosa diingat setiap tahun (Ibrani 10:3).

Perjanjian Baru:
  1. Diberikan oleh Kristus (Ibrani 1:1, 2).
  2. Diberikan kepada semua bangsa (Matius 28:19, 20).
  3. Korban dengan darah Kristus (Ibrani 9:11-16).
  4. Kristus Imam Besar kita.
  5. Kristus Iman Besar kita adalah suci, tidak berdosa dan tidak perlu mempersembahkan korban bagi dosa-Nya (Ibrani 7:26-28).
  6. Beribadah di mana saja (Matius 18:20).
  7. Memelihara hari Tuhan, hari pertama dalam minggu (Wahyu 1:10; Kisah Rasul 20:7).
  8. Hukum baru dan memberi hidup (Ibrani 10:19).
  9. Perjanjian Baru diberikan (Ibrani 10:9).
  10. Dosa-dosa kita tidak diingat lagi (Ibrani 10:6, 17, 18).

Kita mempercayai semua kitab dalam Alkitab dan kita harus mengajarkan seluruh Alkitab, tetapi supaya firman itu dibagi dengan benar, kita harus membedakan hal-hal dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama adalah untuk mereka yang hidup pada masa hukum tersebut masih berlaku, dan Perjanjian Baru merupakan hukum Allah untuk kita saat ini.

Kita mempelajari dan mengajarkan Perjanjian Lama untuk mengetahui tentang penciptaan, janji Allah akan kedatangan Kristus, dan nubuat-nubuat tentang kerajaan Yesus Kristus. Kita mengetahui banyak sekali pelajaran berharga dalam Perjanjian Lama sebab Perjanjian Lama telah ditulis untuk pelajaran bagi kita (Roma 15:4), tetapi kita harus datang kepada Perjanjian Baru untuk mengetahui bagaimana cara untuk menjadi orang Kristen dan hidup sebagai orang Kristen, karena kita harus mendengarkan Kristus (Matius 17:5), dan Injil itu adalah kuasa Allah untuk menyelamatkan (Roma 1:16).

Mengenal Perjanjian Baru dan Zaman KekristenanLebih Jauh

Perjanjian Baru terdiri dari 27 kitab mulai dari Matius sampai Wahyu. Kitab-kitab tersebut terdiri dari 260 pasal dan ditulis oleh delapan orang penulis.

Biasanya kita berpikir bahwa Perjanjian Baru dimulai dari Matius pasal 1 ayat 1 dan ini memang benar. Matius, Markus, Lukas dan Yohanes semua menulis mengenai peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Kristus, tetapi harus diingat bahwa catatan-catatan dari kelahiran Kristus sampai kepada kematianNya di kayu salib adalah masa transisi, sementara Perjanjian Lama masih berlaku. Setelah Yesus lahir, Dia disunatkan menurut hukum Musa (Lukas 2:21). Mereka mempersembahkan korban penyucian menurut hukum Musa (Lukas 2:22-24). Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan Hari Raya Paskah sesuai hukum Musa (Lukas 2:42-52). Selama pelayanan-Nya, Yesus mengajar orang lain untuk memelihara hukum Musa (Matius 8:2-4). Sebelum Yesus mati, hal terakhir yang Dia lakukan adalah merayakan Paskah (Matius 26:17-21), tetapi ketika Yesus mati di kayu salib, Dia menggenapi Perjanjian Lama, sekaligus memakukannya di kayu salib (Kolose 2:14), dan menghapuskannya (Ibrani 10:9).

Yohanes pembaptis datang untuk mempersiapkan jalan bagi Kristus (Matius 3:1-3). Dia melakukannya dengan jalan berkhotbah kepada orang Israel bahwa mereka harus bertobat, dan siap sedia menyambut kerajaan Allah. Yohanes mengetahui bahwa Yesus segera akan memulai pelayanan-Nya dan kerajaan itu sudah dekat atau segera akan didirikan.

Selama masa pelayanan-Nya, Yesus mempersiapkan kedatangan kerajaan-Nya, permulaan dari zaman Kekristenan. Untuk melakukan hal ini, Yesus memilih 12 orang rasul untuk membantu-Nya.

Kami telah menyiapkan sebuah sejarah singkat para rasul dan pekerjaan mereka, tolong pelajari dan ingat akan fakta-fakta mengenai rasul-rasul tersebut.

Yesus memilih 12 rasul selama pelayanan-Nya, mereka adalah: Petrus, Andreas, Yakub dan saudaranya Yohanes, Pilipus, Bartolemeus, Tomas, Matius, Yakub anak Alpius, Tadius, Simon dan Yudas Iskariot. Daftar nama-nama mereka ditulis 4 kali di dalam Perjanjian Baru, tidak selalu dalam urutan yang sama (Matius 10:2-4; Markus 3:16-19: Lukas 6:13-16; Kisah Rasul 1:13). Nama Petrus selalu berada di atas daftar-daftar tersebut.

Petrus, Andreas, Yakub dan Yohanes adalah nelayan. Matius adalah pemungut cukai, dia menulis kitab Matius dalam Perjanjian Baru. Pilipus berasal dari Baitsaida sebuah kota nelayan. Sangat sedikit kita ketahui mengenai rasu-rasul lainnya.

Petrus selalu diingat sebagai juru bicara 12 rasul, seperti di dalam Matius 16:13-19, menyangkal Yesus (Matius 26:69-75), menyatakan kasihnya kepada Kristus (Yohanes 21:15-17), mengkhotbahkan Injil untuk yang pertama kali (Kisah Rasul 2), berkhotbah kepada orang kafir untuk pertama kali (kepada keluarga Kornelius, Kisah Rasul 10), menulis 2 kitab di dalam Perjanjian Baru. Andreas yang membawa Petrus kepada Kristus (Yohanes 1:40-42).

Yohanes adalah rasul yang mendapat kepercayaan dari Yesus untuk memperhatikan ibu-Nya (Yohanes 19:26, 27), dia menulis 5 (lima) kitab dalam Perjanjian Baru. Yakub adalah yang pertama mati syahid (Kisah Rasul 12:1, 2).

Tomas ragu-ragu akan kebangkitan Yesus tetapi cepat sekali percaya tatkala melihat bekas paku pada tangan Yesus (Yohanes 20:24-29).

Yudas jatuh karena menghianati Yesus dengan 30 keping perak (Matius 26:14, 15) dan kemudian bunuh diri (Matius 27:3-5). Sekarang rasul-rasul tinggal 11 orang dan kemudian Matias terpilih untuk menggantikan Yudas, jadi jumlah mereka 12 orang lagi (Kisah Rasul 1:22-26) Paulus kemudian terpilih menjadi rasul kepada orang kafir (Kisah Rasul 22:21; 26:6-18), dia menulis 14 kitab dalam Perjanjian Baru, jika termasuk kitab Ibrani.

Yesus memulai pelayanan-Nya pada usia 30 tahun, segera setelah Dia dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis (Matius 3:13-17; Lukas 3:23), kemudian langsung dicobai oleh setan di padang belantara (Matius 4:1-11; Lukas 4:1). Yesus mengkhotbahkan hal yang sama seperti yang dikhotbahkan Yohanes Pembaptis, “bertobatlah sebab kerajaan Allah sudah dekat” (Matius 4:17). Yesus menjelajahi tanah Palestina, berkhotbah dan mengadakan tanda-tanda ajaib untuk membuktikan bahwa Dialah Mesias yang dijanjikan itu. Berita itu artinya bahwa sudah hampir waktunya bagi kerajaan itu akan didirikan untuk orang Israel di Palestina. Maka Yesus mengirim 12 rasul itu untuk memberitakan berita yang sama, “kerajaan itu sudah dekat” (Matius 10:5-7), mereka hanya pergi kepada domba-domba yang sesat seisi rumah Israel dan tidak boleh pergi kepada orang kafir atau orang Samaria (Matius 10:5-6).

Kemudian Yesus memilih 70 orang lagi untuk pergi memberitakan berita yang sama. “Kerajaan surga sudah dekat...” (Lukas 10:1-9). Ingat ungkapan "sudah dekat" berarti sesuatu yang sudah hampir, segera akan terjadi atau segera akan tampak. Kita harus ingat dan mengerti ungkapan ini untuk pelajaran kita yang akan datang.

Sementara kabar baik mengenai kedatangan kerajaan tersebar di seluruh negeri, Yesus bertumbuh dan diperkenankan Allah dan manusia. Bagaimanapun juga, orang-orang Farisi dan Saduki segera menentang Yesus sebab ajaran-ajaran-Nya menyalahkan tradisi-tradisi mereka. Pertentangan mereka menjadi sangat sengit sehingga mereka menghendaki agar Pilatus menghukum Yesus dengan jalan disalibkan. Mereka mengira bahwa dengan menyalibkan Kristus akan menghentikan pemberitaan Yesus tentang kerajaan rohani dan mengakhiri pengaruh Yesus. Mereka salah, sebab Yesus bangkit dari antara orang mati dengan penuh kemuliaan dan memerintahkan rasul-rasul-Nya untuk pergi memberitakan Injil kepada sekalian bangsa (Matius 28:18-20; Markus 16:15-16). Mereka menunggu di Yerusalem sampai Roh Kudus datang membimbing mereka dan mulai memberitakan keselamatan yang diperoleh melalui Yesus Kristus, sehingga mulailah zaman Kekristenan di Yerusalem pada hari Pantekosta yang pertama setelah kebangkitan Yesus seperti yang terdapat di dalam Kisah Para Rasul 2.

Sampai di sini Anda telah selesai membaca dan mempelajari seluruh "Pelajaran 3 - Zaman Kekristenan" ini. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pelajaran ini secara online, silakan klik link form berikut ini.


Form Ujian


SABDA INJIL

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Pengikut